Psikologi.umsida.ac.id – Dukungan sosial terbukti memiliki dampak signifikan dalam mengurangi stres akademik mahasiswa. Temukan bagaimana dukungan sosial berperan penting dalam mengurangi tekanan studi di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Stres Akademik Mahasiswa
Menjadi mahasiswa adalah masa yang penuh dengan tantangan, mulai dari penyesuaian akademik hingga tekanan sosial yang kompleks.
Tidak heran jika banyak mahasiswa mengalami stres akademik ketika mereka harus menghadapi tuntutan tinggi dalam studi.
Namun, tahukah Anda bahwa dorongan sosial memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa mengatasi stres akademik ini?
Artikel ini akan membahas bagaimana dorongan sosial dapat mempengaruhi tingkat stres akademik pada mahasiswa, berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Mari kita simak bagaimana pentingnya peran dorongan sosial dalam membantu mahasiswa menghadapi tantangan akademik mereka.
Apa Itu Stres Akademik?
Stres akademik adalah tekanan yang dirasakan mahasiswa akibat tuntutan akademik yang berlebihan.
Penelitian menunjukkan bahwa stres akademik dapat menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional seperti sakit kepala, sulit tidur, kecemasan, dan kesulitan berkonsentrasi.
Menurut WHO, stres akademik menjadi salah satu masalah global yang signifikan, dengan prevalensi mencapai 71,6% di kalangan mahasiswa Indonesia.
Stres akademik dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti beban tugas yang berat, tenggat waktu yang ketat, serta tuntutan untuk mendapatkan prestasi yang tinggi.
Ketika tidak ditangani dengan baik, stres akademik dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mahasiswa.
Baca juga: Cara Mengurangi Stress Dengan Surat Al-Insyirah
Pentingnya Dukungan Sosial untuk Mengatasi Stres
Dorongan sosial adalah bantuan yang diberikan oleh orang-orang di sekitar kita, seperti keluarga, teman, dan lingkungan.
Hal ini bisa berupa dorongan emosional, informasi, atau bantuan langsung dalam menghadapi masalah.
Penelitian di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menemukan bahwa dorongan sosial memiliki korelasi negatif dengan stres akademik, yang berarti semakin tinggi dorongan sosial yang diterima mahasiswa, semakin rendah tingkat stres akademik yang mereka alami.
Beberapa bentuk dukungan sosial yang penting bagi mahasiswa meliputi:
– Dukungan Emosional: Rasa kasih sayang dan perhatian dari keluarga atau teman yang dapat mengurangi kecemasan dan perasaan tertekan.
– Dukungan Informasional: Saran atau informasi yang membantu mahasiswa menghadapi tantangan akademik, seperti bimbingan belajar atau nasihat dari dosen.
– Dukungan Instrumental: Bantuan praktis yang langsung, seperti bantuan mengerjakan tugas atau dukungan finansial dari keluarga.
Hasil Penelitian: Korelasi Antara Dorongan Sosial dan Stres Akademik
Penelitian yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melibatkan 301 mahasiswa dari Fakultas Psikologi dan Pendidikan.
Hasilnya menunjukkan bahwa 39,9% mahasiswa menerima dukungan sosial pada tingkat sedang, dan 36,5% mengalami tingkat stres akademik yang juga sedang.
Dengan menggunakan analisis korelasi product moment, ditemukan bahwa dorongan sosial berkontribusi sebesar 7% dalam mengurangi stres akademik.
Meskipun kontribusi ini mungkin tampak kecil, namun tetap menunjukkan bahwa dukungan sosial memainkan peran penting dalam menjaga kesejahteraan mental mahasiswa.
Bahkan, mahasiswa yang menerima dorongan sosial lebih besar cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah.
Baca juga: Cegah Kasus Kekerasan Prodi Psikologi Turun Tangan
Bagaimana Mahasiswa Bisa Meningkatkan Dorongan Sosial?
Meningkatkan dorongan sosial tidak selalu mudah, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan mahasiswa untuk memperkuat jaringan dukungan mereka, di antaranya:
1. Membangun Hubungan Baik dengan Keluarga: Berbagi masalah dengan keluarga dapat membantu mengurangi beban mental.
2. Aktif di Komunitas Kampus: Terlibat dalam organisasi atau kegiatan kampus dapat membuka peluang untuk bertemu teman-teman baru yang bisa memberikan dukungan emosional dan praktis.
3. Mendapatkan Bimbingan dari Dosen atau Konselor: Konsultasi dengan dosen atau konselor akademik dapat memberikan solusi atas masalah akademik yang dihadapi.
4. Mengelola Waktu dengan Baik: Dengan manajemen waktu yang baik, mahasiswa dapat mengurangi tekanan dari tugas yang menumpuk, sehingga tingkat stres dapat lebih dikendalikan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dorongan sosial berperan penting dalam mengurangi stres akademik di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Dengan semakin banyaknya dukungan yang diterima dari lingkungan sosial, semakin besar kemungkinan mahasiswa untuk menghadapi tantangan akademik dengan lebih baik dan menurunkan tingkat stres mereka.
Bagi para mahasiswa, penting untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas sekitar, serta menggunakan fasilitas kampus seperti layanan konseling.
Dengan begitu, mereka bisa mengatasi tekanan akademik dengan lebih efektif dan menjaga kesejahteraan mental mereka.
Sumber: Hubungan Dukungan Sosial dengan Stres Akademik Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Penulis: Aisyah Windy