panti motivasi

Studi Kasus: Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Panti Asuhan

psikologi.umsida.ac.id – Motivasi belajar menjadi salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Dalam konteks Panti Asuhan Aisyiyah Sidoarjo, penelitian ini mengupas faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, serta upaya peningkatan motivasi tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Ukti Ullumiya dan Dr. Eko Hardi Ansyah, M.Psi., Psikolog. ini bertujuan memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana panti asuhan mendukung anak-anak asuhnya dalam mencapai keberhasilan akademik.

Penelitian dilakukan di Panti Asuhan Aisyiyah Sidoarjo dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian melibatkan tiga siswa, dua guru, dan satu pengasuh. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi antara Oktober hingga Desember 2022. Peneliti juga menerapkan metode triangulasi untuk memastikan validitas data.

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Anak Panti

Motivasi belajar siswa dibagi menjadi dua kategori utama: intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik muncul dari keinginan siswa sendiri, seperti tekad untuk belajar mandiri dan berkembang. Sebaliknya, motivasi ekstrinsik berasal dari luar, seperti nilai ujian dan dorongan dari pengasuh atau guru.

Namun, penelitian ini juga mengungkapkan sejumlah hambatan. Beberapa siswa menunjukkan kurangnya minat belajar karena metode pengajaran yang tidak sesuai, kurang disiplin, hingga minimnya dukungan fasilitas belajar seperti laptop. Salah satu siswa bahkan mengaku, “Saya kurang suka pelajaran matematika karena gurunya galak dan cara mengajarnya terlalu cepat.”

Guru dan pengasuh di panti asuhan berusaha mengatasi kendala ini dengan memberikan dorongan kepada siswa, memberikan nilai yang objektif, serta menyediakan fasilitas belajar yang lebih baik.

Strategi Peningkatan Motivasi Belajar di Panti Asuhan

Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar, Panti Asuhan Aisyiyah Sidoarjo menerapkan beberapa langkah strategis:

  1. Pendampingan Intensif: Guru memberikan arahan langsung kepada siswa mengenai pentingnya belajar.
  2. Penyediaan Fasilitas Belajar: Panti menyediakan perlengkapan seperti buku dan ruang belajar yang nyaman.
  3. Penghargaan dan Hukuman Positif: Memberikan nilai tambahan untuk pekerjaan yang baik dan pekerjaan rumah tambahan bagi siswa yang kurang disiplin.

Peneliti mencatat, pendekatan ini efektif dalam mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Salah seorang guru menyampaikan, “Kami selalu berusaha mendorong siswa dengan cara memberikan informasi, membimbing, dan memotivasi mereka untuk meraih hasil akademik yang lebih baik.”

Harapan Penelitian

Penelitian ini menyoroti pentingnya motivasi belajar dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak-anak panti asuhan. Motivasi intrinsik seperti keinginan mandiri dan motivasi ekstrinsik seperti nilai ujian memiliki peran signifikan dalam keberhasilan belajar siswa.

Kesimpulan penelitian menggarisbawahi pentingnya peran guru, pengasuh, dan dukungan lingkungan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Peneliti berharap langkah-langkah yang diambil Panti Asuhan Aisyiyah dapat menjadi contoh bagi institusi serupa untuk mendukung anak-anak dalam meraih potensi maksimal mereka.

Dalam dunia pendidikan yang semakin kompetitif, penelitian ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap motivasi belajar dapat membuka jalan bagi anak-anak panti asuhan untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

 

Penulis: Mutafarida