psikologi.umsida.ac.id – Pada 14-15 Januari 2025, Himpunan Mahasiswa Psikologi (Hima Psikologi) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar lomba catur sebagai bagian dari rangkaian FPIP Cup. Bertempat di Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP), acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi dan berlangsung dengan sukses. Lomba ini menjadi salah satu ajang kompetisi yang ditunggu-tunggu karena menawarkan pengalaman kompetitif sekaligus mengasah kemampuan berpikir strategis peserta.
Persiapan yang Matang dalam Waktu Satu Bulan
Persiapan untuk lomba catur ini memakan waktu lebih dari satu bulan, dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh panitia. Panitia mulai bekerja sejak awal Desember 2024 untuk memastikan semua kebutuhan acara terpenuhi. “Persiapannya hampir satu bulan lebih satu minggu. Banyak yang harus dipikirkan, mulai dari perlengkapan hingga pembagian tugas,” ungkap salah satu panitia.
Tantangan utama yang dihadapi panitia adalah menemukan papan catur yang memenuhi standar pertandingan. “Mencari papan catur itu sulit, terutama karena jumlahnya terbatas. Selain itu, setiap seksi panitia menghadapi tantangan yang berbeda, jadi tidak bisa disamakan,” tambahnya.
Selain kendala logistik, tantangan internal juga muncul, seperti ketidakhadiran beberapa panitia dalam rapat atau pelaksanaan kegiatan. Banyak panitia yang memiliki tanggung jawab di organisasi lain sehingga tidak bisa sepenuhnya fokus pada acara ini. Namun, berkat solidaritas dan komunikasi yang baik, semua hambatan dapat diatasi dengan baik.
Promosi dan Kelancaran Pertandingan
Untuk menarik peserta, panitia melakukan promosi yang efektif melalui berbagai media. Mereka membuat video promosi, menyebarkan pamflet, dan memasang poster di media sosial. “Kami juga mengundang teman-teman yang memiliki minat dan kemampuan bermain catur untuk bergabung. Promosi ini membantu menjangkau lebih banyak peserta,” jelas seorang panitia.
Kelancaran pertandingan menjadi prioritas utama. Panitia menerapkan pengawasan ketat selama jalannya pertandingan untuk memastikan semua peserta mengikuti aturan yang berlaku. “Kami merencanakan semua langkah dengan hati-hati dan selalu mengawasi jalannya pertandingan untuk memastikan tidak ada kendala,” ungkap panitia lainnya.
Dalam hal pemilihan wasit atau juri, panitia bekerja sama dengan ketua dan wakil pelaksana untuk memilih individu yang memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang permainan catur. Hal ini bertujuan agar pertandingan berlangsung profesional dan adil.
Tanggapan dan Harapan Peserta
Para peserta lomba catur memberikan respons positif terhadap acara ini. Mereka merasa lomba ini tidak hanya kompetitif, tetapi juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-teman dari program studi lain. “Kegiatannya sangat seru. Selain mengasah kemampuan catur, kami juga belajar bekerja sama karena ada interaksi yang positif di antara peserta,” ujar salah satu peserta.
Namun, tantangan dalam komunikasi antar peserta sempat muncul, terutama pada awal pertandingan. “Awalnya, ada kendala dalam hal komunikasi dan kerja sama. Tapi setelah evaluasi, semuanya berjalan lebih baik,” tambah peserta lainnya.
Rencana dan Harapan Hima di Masa Depan
Melihat antusiasme peserta, panitia memiliki rencana besar untuk meningkatkan skala lomba ini di masa mendatang. Salah satu ide yang diusulkan adalah melibatkan pelajar dari sekolah menengah atas di sekitar Sidoarjo. “Kami ingin lomba berikutnya melibatkan pelajar, karena kami yakin antusiasme dari mereka sangat besar,” ujar salah satu panitia.
Selain itu, panitia berharap dapat menyelenggarakan lomba dengan tema yang lebih relevan dengan psikologi. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk memperluas wawasan peserta tentang aplikasi psikologi dalam kehidupan sehari-hari.
Kesuksesan lomba catur ini tidak terlepas dari kerja keras dan sinergi yang terjalin di antara panitia. Meskipun menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan waktu dan sumber daya, panitia mampu menunjukkan dedikasi yang luar biasa. “Solidaritas antar panitia menjadi kunci utama kesuksesan acara ini. Semua bekerja keras untuk memastikan acara berjalan lancar,” kata seorang panitia.
Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Hima Psikologi Umsida dalam menyelenggarakan acara ke depan. Dengan persiapan yang lebih matang dan evaluasi dari kegiatan ini, panitia optimis dapat menghadirkan lomba yang lebih besar dan menarik di masa mendatang.
Lomba catur di FPIP Cup 2025 membuktikan bahwa kerja keras, kreativitas, dan kerja sama tim dapat menghasilkan acara yang sukses dan berkesan. Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta dan dedikasi panitia, kegiatan ini menjadi bukti nyata semangat Hima Psikologi Umsida untuk terus berkembang dan menciptakan pengalaman yang bermakna bagi mahasiswa.
Semangat dan inovasi dari panitia diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk menyelenggarakan kegiatan serupa yang lebih besar dan berdampak positif di masa depan. Dengan langkah-langkah ini, Hima Psikologi Umsida terus menunjukkan komitmennya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat.
Penulis: Nabila Wulyandini
Editor: Mutafarida