psikologi.umsida.ac.id — Mahasiswa semester 6 Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan praktik lapangan di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi (SMK MUTU), sekolah unggulan dengan jumlah siswa terbanyak se-Indonesia. Kegiatan ini menjadi implementasi dari pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PjBL) yang mengintegrasikan tiga mata kuliah inti, yaitu Psikologi Sekolah, Asesmen Kepribadian, dan Konseling.
Mahasiswa Belajar Langsung Dinamika Psikologi Sekolah
Kegiatan field trip ini dirancang sebagai bagian dari program character building yang menjadi unggulan di Prodi Psikologi Umsida. Seluruh mahasiswa semester 6 diwajibkan mengikuti kegiatan ini sebagai upaya menyatukan teori dan praktik di lapangan.
Dosen pendamping, Zaki Nur Fahmwati, M.Psi., Psikolog, menyampaikan bahwa SMK MUTU dipilih karena rekam jejaknya sebagai sekolah favorit dengan sistem pendidikan dan manajemen yang inovatif. “Mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mengamati langsung dinamika perilaku siswa di sekolah. Mereka juga berdialog dengan manajemen sekolah untuk memahami program-program unggulan yang diterapkan,” jelas Zaki.
Mahasiswa berkesempatan melakukan praktik asesmen psikologis, wawancara, observasi, hingga sesi konseling singkat bersama siswa SMK MUTU. Selain itu, mereka juga mendapatkan materi tentang profil sekolah serta sistem pembelajaran dan pembinaan karakter yang diterapkan di SMK MUTU.
Konseling Langsung Jadi Pengalaman Paling Berkesan
Salah satu peserta kegiatan, Faizah Nur Choirina, mengungkapkan bahwa praktik lapangan ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan. “Kegiatan dimulai dari pembukaan, lalu kami melakukan tes kepribadian, observasi perilaku, dan konseling secara langsung. Hari kedua, kami lebih fokus pada materi mengenai sistem sekolah,” ujarnya.
Faizah menyoroti pentingnya keterampilan komunikasi dan empati selama sesi konseling. “Yang paling berkesan tentu saat kami diminta untuk memberikan respon spontan dan tepat saat konseling. Itu benar-benar melatih kepekaan dan profesionalitas kami sebagai calon psikolog,” tambahnya.
Menurut Faizah, lingkungan sekolah yang nyaman juga sangat mendukung jalannya kegiatan. “Ruang kelas tersedia cukup banyak, jadi kelompok-kelompok mahasiswa bisa menjalankan asesmen tanpa mengganggu aktivitas kelas lainnya. Itu membuat kegiatan berjalan lancar dan efektif,” katanya.
Meningkatkan Empati dan Kesiapan Praktik Mahasiswa Psikologi
Kegiatan ini bukan sekadar tugas akademik, melainkan bentuk nyata dari pendekatan pembelajaran holistik yang diterapkan Prodi Psikologi Umsida. Dengan melihat langsung dinamika perilaku remaja di sekolah, mahasiswa dapat mengasah keterampilan observasi, pengambilan data, hingga pemahaman konteks sosial siswa secara lebih mendalam.
“Field trip ini memperkuat landasan empati, sekaligus memberikan pemahaman nyata tentang tantangan dan kebutuhan psikologis siswa SMK. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan dikembangkan,” ujar Zaki.
Selain sebagai bentuk implementasi pembelajaran, kegiatan ini juga mendukung pengembangan soft skill mahasiswa. Interaksi dengan siswa dan guru, pengelolaan waktu, serta kemampuan kerja tim menjadi bagian penting dari pengalaman ini.
Faizah dan rekan-rekannya berharap kegiatan praktik semacam ini terus diadakan, bahkan bisa dikembangkan dengan jangkauan yang lebih luas. “Semoga tahun depan kegiatan ini tetap ada, bahkan bisa lebih lama dan terstruktur, agar kami semakin siap menghadapi dunia profesional,” pungkas Faizah.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, mahasiswa Psikologi Umsida diharapkan semakin matang dalam menghadapi realitas praktik psikologi pendidikan dan konseling, tidak hanya memahami teori di kelas, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan keterampilan profesional sebagai calon psikolog yang humanis.
Penulis: Ghozali Rusyid A.
Editor: Mutafarida