psikologi.umsida.ac.id — Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kegiatan eksplorasi budaya di tengah masyarakat Suku Tengger, Kecamatan Tosari, Pasuruan, pada Sabtu (22/6/2025). Kegiatan ini merupakan praktik lapangan dari mata kuliah Psikologi Budaya yang bertujuan menggali hubungan antara nilai budaya lokal dengan kondisi psikologis masyarakat setempat.
Kajian Langsung Budaya Tengger yang Sarat Nilai Psikologis
Dosen pengampu mata kuliah Psikologi Budaya, Djoko, menjelaskan bahwa pemilihan Suku Tengger sebagai lokasi studi bukan tanpa alasan. “Kami memilih Suku Tengger karena budaya ini unik dan memiliki nilai-nilai toleransi, karakter, serta sistem sosial yang khas. Ini sangat relevan untuk dihubungkan dengan teori psikologi yang telah dipelajari di kelas,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya diperkenalkan pada aspek umum kebudayaan, tetapi juga diajak mengkaji secara kritis bagaimana budaya membentuk pola pikir, emosi, dan perilaku masyarakat. Djoko menambahkan, “Dari teori budaya dan teori psikologi, kami rancang instrumen wawancara dan observasi. Harapannya, mahasiswa bisa melihat langsung bagaimana budaya memengaruhi aspek psikologis masyarakatnya.”
Studi ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu secara langsung dan mengenal lebih dekat karakteristik masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai warisan leluhur. Terlebih, masyarakat Tengger dikenal dengan sikap terbuka dan bersahabat terhadap pengunjung, termasuk mahasiswa peneliti.
Mahasiswa Antusias dan Diterima dengan Hangat oleh Warga Tengger
Akbar, ketua pelaksana kegiatan, mengungkapkan antusiasme tinggi dari para peserta. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa aktif melakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, rekaman, hingga catatan lapangan. “Kami mengumpulkan data melalui wawancara, rekaman, catatan lapangan, serta dokumentasi. Semuanya berjalan lancar,” ujar Akbar.
Ia juga menyampaikan kesan mendalam terhadap sambutan masyarakat yang sangat ramah dan terbuka. “Yang paling berkesan bagi saya adalah sambutan masyarakat yang sangat baik. Budaya mereka mencerminkan kedamaian dan keterbukaan,” tambahnya dengan semangat.
Dalam pelaksanaan kegiatan, mahasiswa juga mengenal tokoh lokal penting seperti Romo Kerto, yang menjadi penjaga tradisi dan pelestari adat istiadat. Dari beliau, mahasiswa mempelajari berbagai aspek budaya seperti upacara adat, struktur sosial, sistem bahasa, hingga makna simbolik dalam ritual keagamaan masyarakat Tengger.
Namun, Akbar juga mengakui adanya tantangan tersendiri dalam memahami budaya lokal. “Kita harus benar-benar menyimak dan memahami, karena banyak istilah dan praktik budaya yang berbeda dengan daerah asal kami,” ungkapnya. Hal ini mengajarkan mahasiswa pentingnya bersikap teliti dan menghargai nilai-nilai lokal
Memperkuat Karakter Mahasiswa Psikologi melalui Pengalaman Budaya
Kegiatan studi budaya ini didesain tidak hanya sebagai tugas akademik, melainkan juga sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan dan reflektif. Djoko menjelaskan bahwa kegiatan ini dikombinasikan dengan jalan-jalan budaya agar mahasiswa bisa menikmati suasana sambil belajar. “Mahasiswa sangat semangat karena desain kegiatan ini tidak hanya belajar di lapangan, tetapi juga memberi ruang eksplorasi seperti jalan-jalan budaya,” terangnya.
Ia berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat menjadi awal dari pengembangan riset kolaboratif antara dosen dan mahasiswa, sekaligus memperluas pemahaman mereka tentang keberagaman budaya di Indonesia. “Saya berharap ke depannya kegiatan seperti ini dapat memperluas ruang riset mahasiswa dan dosen. Ini juga jadi sarana penguatan karakter personal dan profesional,” tutup Djoko.
Melalui eksplorasi nilai budaya lokal yang sarat akan muatan psikologis, mahasiswa Psikologi Umsida tidak hanya mendapatkan pemahaman teoretis, tetapi juga pengalaman empirik yang memperkaya cara pandang terhadap keberagaman sosial. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen Umsida dalam membekali mahasiswa dengan kemampuan reflektif, toleran, dan berorientasi pada pengembangan diri dan masyarakat.
Penulis: Ghozali Rusyid A.
Editor: Mutafarida