psikologi.umsida.ac.id — Himpunan Mahasiswa (HIMA) Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menggelar agenda tahunan bertajuk Harmonisasi HIMA, sebuah program yang dirancang sebagai ajang mempererat hubungan antar anggota, membangun kekompakan, serta menciptakan suasana harmonis di internal organisasi. Tahun ini, Harmonisasi HIMA dilaksanakan pada Jumat hingga Sabtu, 25–26 Juli 2025, bertempat di Villa Omah Ndeso, Prigen, sebuah kawasan sejuk di kaki pegunungan yang menawarkan suasana alami dan nyaman bagi kegiatan kebersamaan.
Kegiatan yang bersifat wajib bagi seluruh anggota HIMA Psikologi Umsida ini dihadiri oleh seluruh pengurus aktif. Peserta berkumpul di Kampus 3 Umsida di Jalan Raya Lebo No.4, Rame, Pilang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, sebelum berangkat bersama menuju lokasi acara. Dengan kontribusi biaya sebesar Rp50.000, peserta mendapatkan fasilitas akomodasi, konsumsi, dan berbagai kebutuhan pendukung.
Wadah Sinergi Pengurus dan Anggota
Ketua pelaksana, Indah Dwi Lestari, mengungkapkan bahwa Harmonisasi HIMA lahir dari keinginan menyatukan seluruh anggota agar tidak berjalan sendiri-sendiri. “Program ini dibuat untuk mempertemukan, menyelaraskan, dan mempererat komunikasi serta kerja sama antar anggota. Dengan adanya Harmonisasi HIMA, diharapkan suasana kekeluargaan bisa terus terbangun,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua HIMA Psikologi Umsida, Muhammad Munawwir, memberikan apresiasi penuh atas kerja keras panitia dan antusiasme peserta. Ia menekankan bahwa Harmonisasi HIMA bukan sekadar agenda hiburan, melainkan wadah untuk memperkuat solidaritas dan membangun jaringan komunikasi yang kokoh di lingkungan HIMA. “Kebersamaan yang kita bangun di sini akan menjadi modal penting dalam menjalankan setiap program kerja ke depan,” kata Munawwir.
Kegiatan, Hambatan, dan Harapan
Selama dua hari pelaksanaan, Harmonisasi HIMA diisi dengan beragam kegiatan yang menekankan interaksi positif antar anggota. Mulai dari ice breaking untuk mencairkan suasana, games kelompok yang mengasah kerja sama, diskusi santai, hingga sesi berbagi cerita dan pengalaman. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah permainan tim, di mana seluruh peserta diajak untuk berstrategi, saling mendukung, dan tertawa bersama tanpa memandang jabatan atau posisi. Bagi banyak peserta, sesi ini menjadi titik balik hubungan mereka yang awalnya canggung menjadi lebih akrab, bahkan setelah acara selesai.
Meski berlangsung meriah, Indah tidak menutup mata bahwa persiapan Harmonisasi HIMA menghadapi sejumlah tantangan. Kendala terbesar datang dari keterbatasan dana, yang sempat membuat panitia harus memutar otak untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan acara. Selain itu, komunikasi antar panitia kadang mengalami kendala teknis. Namun, berkat koordinasi yang intens dan kemauan untuk saling membantu, semua hambatan tersebut dapat diatasi. “Kesulitan dana bisa kita selesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Masalah komunikasi pun akhirnya teratasi dengan koordinasi yang baik,” jelas Indah.
Kerja sama yang solid terlihat mulai dari tahap persiapan hingga kegiatan berlangsung. Panitia membagi tugas dengan jelas, mengatur koordinasi dengan pihak villa, menentukan menu konsumsi, hingga memastikan setiap sesi berjalan lancar. Selama kegiatan, seluruh anggota menunjukkan kekompakan, saling membantu, dan berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan bagi semua peserta.
Dampak dari Harmonisasi HIMA terasa langsung bahkan setelah acara berakhir. Hubungan antar pengurus menjadi lebih cair, komunikasi lebih terbuka, dan rasa kebersamaan semakin kuat. Beberapa peserta mengaku lebih percaya diri untuk berkoordinasi dalam menjalankan program kerja setelah mengikuti kegiatan ini. “Menurut saya, kegiatan ini ngaruh banget. Setelah Harmonisasi, hubungan antar pengurus jadi nggak kaku, komunikasi juga jadi lebih terbuka,” ujar salah satu anggota HIMA.
Munawwir berharap Harmonisasi HIMA dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan konsep yang selalu segar dan inovatif, sehingga tetap menarik bagi seluruh anggota. Ia juga menambahkan bahwa meski sebagian peserta nantinya akan berstatus demisioner, semangat untuk hadir tetap tinggi. “Kegiatan seperti ini bukan hanya mempererat hubungan, tetapi juga membangun fondasi kerja sama yang lebih kuat. Semoga di tahun-tahun mendatang, Harmonisasi HIMA bisa semakin berkembang,” pungkasnya.
Dengan suasana pegunungan Prigen yang sejuk, rangkaian kegiatan yang menyenangkan, serta interaksi yang hangat, Harmonisasi HIMA Psikologi Umsida 2025 diharapkan menjadi salah satu momen berharga dalam perjalanan organisasi. Lebih dari sekadar agenda tahunan, Harmonisasi HIMA adalah pondasi untuk membangun jaringan komunikasi yang solid, rasa saling mendukung, dan kekompakan yang akan menjadi modal penting dalam menjalankan seluruh kegiatan HIMA Psikologi Umsida di masa mendatang.
Penulis: Nabila Wulyandini
Editor: Mutafarida