psikologi.umsida.ac.id — Pada 2 Desember 2025, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ar-Razi Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menggerakkan program kemanusiaan Peduli Garuda sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap korban bencana di Sumatra.
Program ini sudah berjalan beberapa tahun dan menjadi salah satu kontribusi mahasiswa dalam mendukung penanganan kebencanaan di Indonesia.
Melalui Peduli Garuda, IMM Ar-Razi ingin memastikan bahwa masyarakat yang terkena dampak bencana mendapatkan bantuan secepat mungkin.
Tujuan dan Latar Belakang Program Peduli Garuda
Program Peduli Garuda lahir dari kebutuhan mendesak masyarakat yang terdampak bencana.
Selvy Dwi Machmuda, Kepala Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat (Sospem) IMM Ar-Razi, menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terjebak dalam kondisi darurat akibat bencana.
Menurut Selvy, Sumatra dipilih sebagai lokasi penyaluran bantuan karena wilayah tersebut merupakan salah satu daerah paling rawan bencana di Indonesia.
“Di Sumatra banyak daerah yang sering mengalami bencana, sehingga masyarakat membutuhkan bantuan cepat. Jika terlambat, kondisi warga bisa semakin memburuk,” ujar Selvy dalam wawancara.
Bantuan yang diberikan oleh IMM Ar-Razi fokus pada kebutuhan mendesak yang dapat mendukung keberlangsungan hidup korban pada fase awal bencana.
Dengan adanya program ini, diharapkan warga dapat memperoleh bantuan yang diperlukan secepat mungkin, meringankan beban mereka, dan memulihkan keadaan mereka lebih cepat.
Distribusi Bantuan dan Tantangan Relawan di Wilayah Bencana

Dalam pelaksanaannya, IMM Ar-Razi menyalurkan bantuan sesuai dengan kebutuhan yang ada di wilayah bencana.
Proses penggalangan dana dilakukan melalui berbagai cara, seperti donasi masyarakat umum, hingga aksi pengumpulan dana secara langsung oleh mahasiswa.
Salah satu kegiatan terbaru adalah aksi donasi yang digelar di Alun-Alun Sidoarjo, serta pengumpulan dana di beberapa kelas mahasiswa Psikologi semester ganjil di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Aksi tersebut mendapatkan respons yang sangat positif dari mahasiswa dan masyarakat setempat. Selvy menyampaikan bahwa dukungan publik menjadi salah satu faktor yang memperlancar proses penyaluran bantuan.
“Kami menerima donasi dari berbagai pihak. Masyarakat, perusahaan, sampai teman-teman mahasiswa ikut menyumbang. Dukungan ini sangat berarti,” jelasnya.
Namun, di balik itu semua, tantangan besar masih dihadapi oleh relawan, seperti keterbatasan waktu dan sumber daya dalam penyaluran bantuan.
Meski demikian, semangat kebersamaan dan dukungan dari masyarakat terus memperkuat semangat relawan dalam menjalankan tugas mereka.
Peran Masyarakat Indonesia dan Harapan Pemulihan Korban
Program Peduli Garuda tidak hanya mengajak IMM Ar-Razi untuk bergerak, tetapi juga mendorong masyarakat Indonesia untuk ikut berkontribusi, baik melalui donasi, menjadi relawan, atau membantu menyebarkan informasi terkait bantuan.
Partisipasi publik ini menunjukkan bahwa aksi kemanusiaan semakin kuat ketika dikerjakan bersama.
Selvy menegaskan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya berhenti pada bantuan awal.
“Mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa kembali hidup normal setelah bencana. Proses ini memerlukan waktu, tenaga, dan perhatian bersama,” katanya.
Oleh karena itu, Peduli Garuda diharapkan menjadi program berkelanjutan yang tidak hanya aktif saat bencana besar, tetapi juga menjadi bentuk penguatan solidaritas sosial di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
IMM Ar-Razi Umsida berharap program ini dapat memberi dampak jangka panjang, tidak hanya untuk korban bencana, tetapi juga bagi mahasiswa yang terlibat.
Dengan turut serta dalam program ini, mahasiswa dapat memahami pentingnya kepedulian terhadap sesama dan belajar untuk merespons bencana secara lebih efektif.
Selvy optimis bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak lebih besar di masa mendatang, baik bagi masyarakat yang terdampak bencana maupun bagi generasi muda Indonesia.
“Harapannya masyarakat bisa pulih, bangkit, dan lebih siap menghadapi bencana di masa depan. Semoga Indonesia semakin kuat,” tutupnya.
Penulis: Selvy Dwi Machmuda
Editor: Nabila Wulyandini















