psikologi.umsida.ac.id – Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, ada salah satu obat alami yang mudah, gratis, dan penuh kehangatan, yaitu pelukan. Ternyata, gestur sederhana ini bukan sekadar ungkapan kasih sayang, melainkan juga memiliki kekuatan psikologis yang luar biasa untuk menenangkan pikiran, bertahan hidup, bahkan membuat tubuh individu lebih sehat. Dilansir dari website halodoc.com, disebutkan bahwa untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan setidaknya empat pelukan dalam satu hari. Sementara untuk menjaga tubuh tetap sehat, diperlukan hingga delapan kali berpelukan. Pelukan tidak hanya sekadar kegiatan romantis antara pria dengan wanita. Hal ini pun, bisa dilakukan antara anak dengan orang tua atau bahkan dengan teman sebaya.
Pelukan Adalah Sebuah Dekapan yang Lebih dari Sekadar Ungkapan Kasih Sayang
Saat menghadapi hari yang berat dan penuh tekanan, pelukan sederhana dari seseorang yang kita percayai bisa membawa keajaiban pada kesejahteraan emosional kita. Pelukan bukan hanya simbol kasih sayang, tapi juga memberikan dampak nyata pada tubuh dan pikiran. Beberapa ahli psikologi mengungkapkan bahwa sentuhan intim ini membawa efek positif yang jauh melampaui sekadar rasa nyaman sesaat.
Faktanya, interaksi fisik seperti pelukan membantu mengkomunikasikan keamanan, empati, dan dukungan. Dalam masyarakat yang semakin sibuk dan cenderung mengandalkan komunikasi digital, pelukan menjadi salah satu cara alami untuk terhubung lebih mendalam dengan orang lain. Sentuhan ini berdampak langsung pada hormon dan sistem saraf, membuat kita merasa lebih rileks dan terhubung secara emosional serta sosial.
Hormon Oksitosin Adalah Sebuah Hormon Cinta yang Meredakan Stres
Salah satu alasan utama pelukan mampu meredakan stres adalah karena pelepasan hormon oksitosin dalam tubuh. Oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta, yang di mana hormon ini memainkan peranan penting dalam mengatur ikatan sosial dan perasaan bahagia. Ketika seseorang merasakan pelukan hangat, otak akan melepaskan oksitosin sebagai respons terhadap sentuhan yang memberikan rasa aman dan diterima.
Oksitosin terbukti memiliki efek menurunkan kadar hormon kortisol, yang di mana hormon ini yang berhubungan dengan stres sehingga tubuh bisa merasa lebih tenang dan santai. Tidak hanya itu, peningkatan oksitosin juga menunjukkan perbaikan mood, mengurangi rasa cemas, dan memperkuat kepercayaan antara individu. Dalam psikologisnya, rutin menerima pelukan, seseorang dapat membangun ketahanan emosional yang lebih baik terhadap stres sehari-hari.
Bahkan hormon oksitosin membantu mempererat ikatan antara pasangan, keluarga, dan teman. Hal ini membuat pelukan menjadi alat alami dan efektif untuk memupuk kehangatan emosional dan saling pengertian satu sama lain.
Sentuhan Fisik Sebagai Bentuk Terapi Alami Untuk Kesehatan Mental
Sentuhan fisik seperti pelukan memiliki efek menenangkan saraf simpatetik yang bertanggung jawab atas respons lawan atau lari ketika kita merasa stres. Dengan adanya sentuhan fisik yang lembut dan penuh perhatian, sistem saraf parasimpatetik diaktifkan, yang membantu tubuh untuk rileks dan mengurangi ketegangan otot serta detak jantung yang berlebihan. Ini secara langsung mengurangi gejala fisik dari stres dan kecemasan.
Pelukan juga dapat menumbuhkan rasa keterikatan dan dukungan sosial yang amat penting untuk kesehatan mental. Dalam situasi sulit, berat, atau bahkan pada saat menghadapi tekanan hidup, ketika ada seseorang yang siap memberikan pelukan, hal ini bisa memperkuat perasaan diterima dan membuat kita merasa tidak sendiri. Ini berkontribusi besar dalam pengurangan stres psikologis.
Beberapa ahli psikologi menyarankan untuk rutin memberikan pelukan dengan orang-orang yang kita cintai sebagai bentuk ‘self-care’ yang berguna untuk mengurangi stres yang berlebih. Sentuhan sederhana ini membantu kita menjaga keseimbangan emosi, meminimalisir risiko depresi, serta meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Jadi, ketika hidup terasa berat, jangan ragu memberikan atau meminta pelukan. Ini bukan hanya pelukan fisik, tapi juga pelukan jiwa, sebuah cara paling sederhana dan paling manusiawi untuk meredakan stres dan membangun kebahagiaan. Aktivitas ini juga memperkuat ikatan sosial. Menariknya, disinilah letak asyiknya mempelajari psikologi, yang di mana membantu kita memahami mengapa hal-hal sederhana seperti pelukan bisa sangat berdampak besar bagi kesehatan mental.
Penulis : Anisa’ Fadilatus Sa’diah
Editor: Mutafarida