psikolog

Psikolog Industri: Konseling Berkala Penting untuk Kesehatan Mental Karyawan

psikologi.umsida.ac.id – Jane Cindy Linardi, seorang psikolog di bidang industri dan organisasi, menekankan pentingnya perusahaan menyediakan layanan konseling berkala bagi karyawan. Menurutnya, langkah ini krusial untuk menjaga kesehatan mental di tempat kerja sekaligus mendukung produktivitas karyawan. Hal ini menjadi perhatian mengingat banyak perusahaan masih belum memiliki psikolog dalam tim sumber daya manusia (HRD).

“Penting untuk memastikan divisi SDM memiliki psikolog di bidang industri dan organisasi agar dapat melakukan konseling karyawan secara berkala. Sebab, tidak semua perusahaan memiliki psikolog di bagian HRD,” ungkap Jane.

Menurut Psikolog Industri, Mengapa Konseling Karyawan Diperlukan?

psikolog

Jane menjelaskan bahwa kesehatan mental karyawan menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi hasil kerja.

Kelelahan fisik dan mental (burnout) akibat tekanan pekerjaan adalah masalah yang sering dialami oleh karyawan, yang akhirnya berdampak pada penurunan kualitas kerja. Burnout dapat membuat karyawan sulit menyelesaikan pekerjaan secara optimal atau tepat waktu.

“Burnout sering kali tidak disadari oleh karyawan. Indikatornya bisa berupa tubuh yang cepat merasa lelah meskipun sudah tidur cukup, perubahan pola tidur, dan pola makan,” paparnya.

Selain itu, Jane menambahkan bahwa gejala burnout juga meliputi menurunnya motivasi kerja, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga kesulitan mempertahankan produktivitas. Hal ini tentu dapat merugikan tidak hanya individu tetapi juga perusahaan secara keseluruhan.

Faktor Penyebab Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Menurut Jane, beban kerja yang terlalu berat dan manajemen waktu yang buruk menjadi penyebab utama gangguan kesehatan mental di tempat kerja. “Masalah ini sering kali terjadi karena karyawan sulit menetapkan skala prioritas dalam pekerjaan mereka,” jelasnya.

Selain itu, tekanan dari atasan atau senior sering kali membuat karyawan merasa terpaksa mengerjakan tugas di luar tanggung jawab mereka. Rasa sungkan untuk menolak permintaan yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaan justru menambah beban mental.

“Durasi perjalanan yang panjang untuk mencapai tempat kerja juga bisa menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan mental pekerja,” tambah Jane. Hal ini diperburuk oleh ketidakmampuan beberapa karyawan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Manfaat Konseling untuk Karyawan dan Perusahaan

psikolog

Konseling karyawan secara berkala dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kesehatan mental di tempat kerja. Jane menegaskan bahwa layanan ini tidak hanya membantu individu, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan suasana kerja yang lebih sehat.

“Dengan adanya konseling, karyawan bisa lebih terbuka membicarakan masalah mereka dan mendapatkan panduan dalam mengelola stres. Hal ini juga membantu mereka menemukan solusi atas kendala-kendala yang mereka hadapi,” kata Jane.

Menurutnya, perusahaan yang menyediakan layanan konseling juga menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan karyawan. Ini dapat menciptakan hubungan kerja yang lebih baik, meningkatkan loyalitas karyawan, dan mengurangi tingkat turnover.

Langkah yang Disarankan untuk Perusahaan

Jane mengimbau agar perusahaan lebih proaktif dalam menyediakan konseling untuk karyawan. “Konseling tidak harus menjadi hal yang dipaksakan. Sebaiknya perusahaan menawarkan layanan ini secara sukarela, sehingga karyawan merasa nyaman untuk berbicara,” sarannya.

Ia juga menyarankan agar perusahaan melibatkan psikolog profesional dalam divisi HRD untuk mendukung program ini. Psikolog dapat membantu dalam menyusun program kesehatan mental yang komprehensif, termasuk pelatihan manajemen stres, workshop kesehatan mental, dan konsultasi individu.

Dengan langkah ini, Jane berharap lebih banyak perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara mental dan fisik. “Kesehatan mental karyawan adalah aset penting bagi perusahaan. Ketika karyawan merasa didukung, mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaiknya,” tutup Jane.

 

Penulis: M. Dzaki

Editor: Mutafarida