siswa

Studi Penyesuaian Diri Siswa Baru di Pesantren Modern Menggunakan Model Rasch

psikologi.umsida.ac.id – Penelitian terbaru tentang penyesuaian diri siswa baru di pesantren modern di Indonesia memberikan wawasan penting dalam mendukung keberhasilan akademik dan kesejahteraan emosional siswa. Studi ini dilakukan oleh salah satu dosen Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoaro (Umsida), Ghozali Rusyid Affandi dan Cholichul Hadi dari Universitas Airlangga, Surabaya. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengukur dan menganalisis skala penyesuaian diri siswa menggunakan Model Rasch.

Penelitian yang melibatkan 276 siswa baru di pesantren modern Jawa Timur ini menyajikan data penting tentang tingkat penyesuaian diri siswa, dengan 47% siswa menunjukkan penyesuaian diri yang tinggi, sementara 53% lainnya masih berada di bawah rata-rata.

Pendekatan Kuantitatif dalam Mengukur Penyesuaian Diri

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimental dengan metode survei. Alat ukur yang digunakan adalah skala penyesuaian diri yang mencakup empat aspek utama: kedewasaan emosional, kedewasaan intelektual, kedewasaan sosial, dan tanggung jawab. Responden diberikan waktu 20 menit untuk menyelesaikan skala penilaian berbentuk Likert yang dirancang khusus oleh peneliti.

“Reliabilitas skala ini sangat baik dengan Cronbach’s Alpha mencapai 0.85, menunjukkan konsistensi internal yang tinggi,” jelas Ghozali Rusyid. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak Winsteps Rasch untuk memastikan validitas dan keandalan alat ukur yang digunakan.

Gambaran Penyesuaian Diri Siswa Baru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pesantren, tetapi masih ada siswa yang menghadapi tantangan besar. Siswa dengan skor logit tinggi menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik, sementara siswa dengan skor rendah membutuhkan dukungan tambahan.

“Sebanyak 12 item pada skala ini perlu direvisi untuk meningkatkan akurasi dalam mengukur penyesuaian diri,” tambah Cholichul Hadi. Penelitian juga menemukan bahwa faktor seperti dukungan sosial, kepercayaan diri, dan keterlibatan orang tua memainkan peran penting dalam membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan baru.

Kontribusi dan Implikasi Penelitian

Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengelolaan pesantren modern. Dengan memahami tingkat penyesuaian diri siswa melalui analisis psikometrik yang komprehensif, pesantren dapat merancang program intervensi yang lebih efektif. “Skala penyesuaian diri ini tidak hanya relevan untuk pesantren, tetapi juga dapat diadaptasi untuk lingkungan pendidikan lainnya,” kata Ghozali.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan program dukungan bagi siswa, termasuk konseling, pelatihan keterampilan sosial, dan peningkatan keterlibatan orang tua. Dengan demikian, siswa dapat mencapai potensi penuh mereka di lingkungan pesantren.

 

Penulis: Mutafarida